
Pangandaran Fun and Togetherness, Mengangkat tema ceria demi kebersamaan satu rombongan penuh yang berjumlah 40 orang dari salah satu kantor swasta di Jakarta Selatan akan berangkat dengan bis besar menuju destinasi wisata Pangandaran. Berangkat hari Jum'at pagi dari Jakarta dan akan rampung hingga hari Minggu siang dari Pangandaran, tiga hari dua malam akan menjelajah lima destinasi wisata di sekitar Pangandaran, Jawa Barat.
Dengan berangkat pagi hari untuk 3 hari 2 malam di Pangandaran, serasa lebih leluasa untuk eksplorasi kawasan dengan waktu yang lebih banyak dibanding berangkat malam harinya, satu malam menginap di Pangandaran dan malam berikutnya di pantai Batu Karas.
Perjalanan delapan jam dari pagi hingga sore
Lepas subuh, bis sudah standby di depan kantor mereka sebagai pick up point. Beberapa orang mulai berdatangan dengan perlengkapan masing-masing untuk menginap dan beraktivitas, tidak sedikit juga yang membekali bawaannya dengan perangkat hiburan, gitar, portable sound, dan beberapa peralatan permainan. Panitia internalpun mulai terlihat cukup sigap mempersiapkan semua perlengkapannya agar tidak tertinggal.![]() |
Biar gak bosen selama perjalanan, acara seru harus dipersiapkan |
dari mulai pemberangkatan dan perjalanan, wajah-wajah ceria mereka mulai nampak saat berebut menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis berhadiah, tema fun and togetherness sudah mengalir selama di perjalanan, mendekatkan jarak antara boss dengan jabatan karyawan paling bawah.. suka cita dan kegembiraan bersama akan bertahan selamanya..
![]() |
Istirahat dan makan siang di Nagreg |
Menyongsong pagi pertama di Pangandaran
Selepas subuh, beberapa orang yang tertarik mengikuti jadwal wisata paling pagi sudah hadir dan berkumpul di lobby hotel. Sebagian besar peserta masih terlelap nyenyak, agenda wisata memang tidak dibuat sangat ketat diberikan keleluasaan bagi peserta untuk memilih yang menarik bagi mereka untuk diikuti.

Cukup dengan berjalan kaki sepuluh menit dari hotel menuju Pantai Timur Pangandaran, sepanjang perjalanan diisi dengan cerita dan kisah Tsunami yang pernah menerjang pantai Pangandaran pada tahun 2006. Saat ini sudah cukup banyak rambu-rambu penunjuk arah perlindungan tsunami sebagai upaya penangkalan dini.
Snorkeling di Taman Laut dan Safari Satwa di Cagar Alam
Setelah sarapan pagi di hotel (fasilitas menginap dan breakfast) semua peserta bergerak kembali menuju Pantai Timur Pangandaran, kita akan melaut dan berenang bersama ikan..teriak peserta kegirangan begitu melihat beberapa perahu menepi menjemput mereka.

Perahu Wisata bergerak beriringan, mengitari pantai Pangandaran menuju beberapa spot unik dan menarik di sekitarnya. Mulai Batu Layar satu dan dua, melihat sosok Batu Buaya yang menampakkan dirinya seakan akan layaknya buaya yang sedang berjemur di dekat pantai, lengkap dari kepala, badan hingga ekornya jika dilihat dari samping diatas perahu. Aktivitas para nelayan setempat di bagan-bagan penangkap ikan juga terlihat cukup sibuk pagi itu. Dan akhirnya perahu ditambatkan di lokasi Taman Laut, kita akan melihat keindahan bagian underwater dan biota lautnya langsung dengan kelengkapan gogle dan snorkel.
Empat buah perahu menambatkan dirinya membentuk semacam pagar betis, sebagai pengaman sekaligus sebagai tanda agar peserta tidak berenang terlalu jauh dari area snorkeling yang ditentukan. Pengemudi dan abk perahu sesekali mengawasi mereka yang sudah sibuk menyelam dan memberi umpan ikan-ikan laut yang berseliweran... kelaut emang seruu!!
![]() |
tidak kalah menariknya pesona underwater di Taman Laut Pangandaran |
Sudah sekian jam mereka berada di laut, dan tidak nampak raut bosan pada wajah-wajah mereka, padahal badan sudah menggigil terendam sekian lama di perairan Pangandaran. Woiiiii.. naik ke perahu, hari sudah siang dan acara masih berlanjut ke Taman Wisata Alam Pangandaran...

Serta merta mereka beranjak menuju perahu, rasa penasaran ada apa lagi yang asik di Pangandaran. Semua akan terjawab setelah perahu menepi persis di depan Gua Parat. Kita sudah memasuki kawasan Taman Wisata Alam & Cagar Alam Pangandaran, hati berdegub kencang karena memasuki kawasan gua yang gelap, untungnya beberapa pemandu setempat menyiapkan senter untuk disewakan, sepuluh ribu sebuah.


Perjalanan berikutnya adalah trekking dari gua ke gua, melihat ornamen stalagtit dan stalagmit di gua alam dan kisah memilukan di gua Jepang peninggalan perang dunia kedua. Kisah mitos, legenda dan sejarah penyebaran agama Islam di Pangandaran tak ada hentinya mereka dengarkan dari penjelasan Pemandu Lokal, menjadi tambahan informasi dan pengalaman baru buat semua peserta wisata.
Ombak Ganas, dan Konservasi Penyu Batu Hiu
Setelah makan siang di restauran lokal Pangandaran, checkout dari hotel dan menuju ke hotel berikutnya di Batu Karas. Ditengah perjalanan antara Pangandaran - Batu Karas, bis berhenti di lahan parkir luas Pantai Batu Hiu. Dengan ombak ganas dan batu-batu karang tajamnya, pantai Batu Hiu memang tidak layak untuk berenang, selamat datang di pantai yang cukup teduh untuk santai dan berfoto.![]() |
Batu hiu dengan ombaknya yang ganas, meski tidak bisa untuk berenang acara santai dan photo-photo lebih pas di lokasi ini |
Pantai Batu Hiu adalah acara siang santai yang bermakna, lebih-lebih semua rombongan tertarik untuk kunjungan ke pusat Konservasi Penyu di Batu Hiu yang lokasinya tidak begitu jauh dari pantai. Tidak dipungut biaya untuk kunjungan ini, tapi anda bisa memberikan donasi sukarela untuk Kelompok Pelestari Biota Laut (KPBL) Batu Hiu atas yang mereka upayakan melindungi, menyelamatkan dan menjaga habitat demi kelestarian dan masa depan.


Malam kedua di keheningan Pantai Batu Karas
Di Batu Karas, sangat berbeda jauh dengan kondisi Pangandaran yang sibuk dan padat dengan aktivitas Pariwisata. Batu Karas terlihat kalem dan sunyi, fasilitas hotel pun terbatas, rata-rata kamar yang disediakan dibawah 30 kamar. Kami memilih Pondok Cowet untuk fasilitas yang sederhana dengan layanan kekeluargaan, dari awal sudah dikomunikasikan dengan panitia tentang kondisi keseluruhannya. Dengan daya tampung persis satu bis besar, seluruh area Pondok Cowet jadi ajang menggelar berbagai macam aktivitas malamnya, api unggun, barbeque, bakar ikan dan beberapa permainan pengantar tidur.![]() |
Semalam menginap di Pondok Cowet, penginapan dengan rasa kekeluargaan di Batu Karas |
Memacu Adrenalin dengan Body Rafting
Hari yang ditunggu-tunggu, di awal briefing semalam sangat ditegaskan agar seluruh peserta bersedia Sarapan Pagi sebelum melakukan aktivitas Body rafting di Green Canyon. Perut tidak kosong menghindar kram karena kedinginan, karena kita akan terendam air sungai Cijulang sekitar 3-4 jam.![]() |
Menempuh perjalanan sepanjang 5 km dengan body rafting dan berakhir di sini, Green Canyon |
Setelah briefing tentang safety procedure oleh pemandu, peserta diantar dengan mobil pick up hingga di titik start sungai Cijulang. Ini dia harinya memberi kesempatan kepada adrenalin untuk bekerja lebih keras lagi, loncat dari ketinggian dan memasuki riam dan jeram sungai Cijulang sangat menantang para jiwa pemberani.


Tiga Hari di Pangandaran Penuh kebersamaan
![]() |
Setelah body rafring di Green Canyon, makan siang berasama sebagai penutup serangkaian acara |
Tidak terasa sudah sekian hari penuh canda ria dan kebersamaan harus berakhir selepas makan siang dengan menu seafood di Green Canyon. Tuntas sudah semua perjalanan, kembali lagi peserta di dalam perjalanan Pangandaran - Jakarta dan esoknya bekerja lebih giat dan semangat, membangun kebersamaan selamanya. Demikian petikan kata penutup dari Boss dan Pemimpin membangun semangat untuk semuanya.. sampai jumpa tahun depan dengan acara wisata yang lebih seru lagi.... kemana boss? tahun depan? bali? lombok?
Peta Wisata Pangandaran - Green Canyon
Video Explore Pangandaran - Green Canyon
Itinerari Explore Pangandaran - Green Canyon
Open Trip Pangandaran Green Canyon
Silahkan langsung join disini
0 komentar:
Posting Komentar